CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Senin, 12 Maret 2012

Menjadi wanita Sholeha

Sabda Rasulullah SAW dalam hadist Riwayat Muslim,
"Harta yang paling berharga di dunia adalah wanita yang solehah." 
Ramai manusia menisbahkan kemulian wanita pada kecantikan semata-mata. Ada juga yang menisbahkan kemuliaan mereka pada kekayaan, dan tidak kurang juga pada keturunan. Tetapi ini semua adalah penilaian oleh insan yang buta mata hatinya.
Sesungguhnya kemuliaan semua makhluk Allah SWT adalah terletak pada tahap ketaqwaan kepada Allah SWT.
Wanita adalah makhluk Allah yang amat istimewa. 
Kemuliaan dan keruntuhan sesuatu bangsa terletak di tangan wanita, walaupun mereka diselubungi kelemahan, tapi teriakan mereka mampu merubah segalanya. Karena itulah sebagai anak, dia perlu menjadi anak yang solehah. Manakala sebagai isteri, dia menjadi isteri yang menyenangkan dan menenangkan hati suaminya.  Sebagai ibu pula, dia akan mendidik anaknya dengan penuh kasih dan sayang.
Firman Allah SWT :
"Barangsiapa yang mengerjakan amalan yang soleh baik lelaki maupun wanita sedang ia seorang yang beriman maka mereka itu masuk ke dalam syurga dan mereka tidak dianiaya walau sedikitpun." (QS. An-Nisa’: 24)
Dalam Islam wanita amat dihormati dan dihargai peranannya. Sebagaimana eratnya hubungan siang dan malam yang saling melengkapi, begitu juga lelaki dan wanita diciptakan untuk saling melengkapi.
Setiap lelaki dan wanita memiliki tugas-tugas dan kewajiban-kewajiban yang berlainan, sesuai dengan fitrah masing-masing. Namun, matlamat hidup setiap lelaki dan wanita adalah sama, yaitu mencari keridhaan Allah SWT.
Rasulullah SAW telah memerintahkan supaya kaum wanita diperlakukan menurut fitrah ia dijadikan sebagaimana dalam sabdanya yang bermaksud,
"Berlaku baiklah terhadap kaum wanita lantaran mereka diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok adalah bagian yang teratas, jika kamu coba untuk meluruskannya kamu akan mematahkannya dan jika kamu membiarkannya ia akan tetap bengkok, maka berlaku baiklah terhadap kaum wanita kamu." Hadits Riwayat Al-Bukhari dan Muslim

Nilai wanita bukan terletak pada pakaiannya yang menonjol, berhias diri untuk memperlihatkan kecantikannya, tetapi hakikatnya ialah pada kesopanan, rasa malu dan keterbatasan dalam pergaulan.
Wanita solehah itu adalah wanita yang tegar menjaga maruah serta apa yang lahir dari dirinya, dari ujung rambut hingga ujung kaki, termasuklah wajahnya, suaranya, senyum tawanya, jalannya, tulisannya bahkan namanya sekalipun.

Wajahnya bukan aurat tetapi ada kalanya ia menjadi aurat
Dalam mazhab syafie ada khilafnya berdasarkan ayat ke-30 dalam surah an-Nur.
Allah melarang wanita beriman menunjukkan perhiasannya, kecuali apa yang telah zahir daripadanya.
Ulama Syafie berpendapat makna "apa yang zahir daripadanya" adalah muka dan telapak tangan, tetapi bagi wajah yang boleh mengundang fitnah, ia tetap menjadi aurat.

Suaranya bukan aurat, tapi ada kalanya ia menjadi aurat
Wanita yang memahami arti kesolehan tidak akan melembutkan suaranya di hadapan ajnabi karena memahami perintah Allah SWT.
"Maka janganlah kamu melemah lembutkan suara dalam bebicara sehingga bangkit nafsu orang yang ada penyakit hatinya." (Surah Al-Ahzab, 33)
Jadi, bertegaslah apabila berurusan dengan lelaki ajnabi.
Pergaulan yang betul telah Allah ajarkan melalui kisah dua orang puteri Nabi Syuib AS. 
Bagaimana mereka ketika ingin memberi minum hewan ternakan, mereka dapati ramai pengembala di sumur. Hajat mereka tidak kesampaian. Nabi Musa AS telah mengambil alih tugas mereka. Apabila selesai memberi minum hewan ternakan tersebut, salah seorang daripada puteri tersebut mendatangi Nabi Musa AS dengan keadaan malu untuk menyampaikan pesanan ayahnya menjemput Nabi Musa AS ke rumahnya.
Dari peristiwa ini, Allah menggambarkan wanita solehah itu adalah wanita yang tidak memdedahkan dirinya kepada pandangan umum.
Apabila ia berurusan dengan lelaki ajnabi, maka ia akan tunduk dan melahirkan rasa malu.

Berurusanlah dengan ajnabi tanpa mendatangkan keadaan khalwat (berdua-duaan)
Khalwat paling mudah berlaku dalam hubungan cinta terlarang. Khalwat juga adalah bunga-bunga zina.
Berbual-bual di telefon atau SMS di antara lelaki dan wanita kerana dasar cinta terlarang sehingga menyebabkan nafsu syahwat bergelora juga dikira sebagai khalwat karena ia berlaku secara berdua-duaan.
Saidina Umar r.a berkata, "Aku lebih rela berjalan di belakang seekor singa daripada berjalan di belakang seorang wanita."
Seorang wanita solehah tidak akan membiarkan lelaki berjalan di belakangnya karena dia paham seribu satu fitnah boleh timbul daripada keadaan tersebut.
Bagaimana pula keadaan wanita yang tidak melabuhkan jilbabnya apabila lelaki berjalan di belakangnya?

Maka, labuhkanlah tudungmu
Ketahuilah bahwa pada pagi hari perintah berjilbab diwahyukan kepada Rasulullah SAW, seorang sahabiyah yang masih tidak tahu tentang wahyu tersebut telah keluar dari rumahnya tanpa jilbab. Kemudian seseorang telah menegurnya, "Mengapa engkau tidak berjilbab, adakah engkau tidak tahu tentang perintah memakainya?"
Lalu wanita tersebut berhenti melangkah dan menyuruh seseorang mengambil jilbabnya, lalu beliau berkata, "Aku tidak mau selangkah pun aku berjalan dalam keadaan melanggari perintah Allah SWT." 
Malangnya hari ini apa yang terjadi kepada wanita Islam; bertahun-tahun belajar Islam tetapi masih tiada kekuatan untuk mengamalkannya.

Saudariku ...
Bangkitlah dari lenamu yang panjang dan tidak berkesudahan.
Sekali kamu terjatuh, jangan biarkan diri kamu jatuh selamanya.
Kamu punya kekuatan untuk bangkit semula, walaupun kita berdosa sebanyak buih yang memutih di lautan.
Yakinlah kasih sayang dan keampunan Allah terlalu luas.
Saudariku ...
Hidup ini seperti mimpi, seorang pengemis bermimpi menjadi seorang raja, dipuji dan dipuja, segala kemuliaan dan kekayaan tunduk kepadanya, tapi bila dia sadar dari lenanya, dia masih seorang pengemis yang miskin dan tidak punya apa-apa.
Seorang raja yang bermimpi, menjadi seorang pengemis yang miskin dan bodoh, dia dihina dan dikeji di setiap persimpangan yang dilalui, tapi bila raja itu sadar dari lena, dia tetap seorang raja.
Matanglah dalam urusan akhiratmu. Jangan karena kesenangan dunia yang sementara, kau sanggup menempah sengsara di akhirat selamanya.
Janganlah karena kasih makhluk yang sementara, kau hilang kasih Allah SWT di akhirat sana. Jika kau hilang kasih Allah SWT, niscaya kau akan hilang segalanya.

Saudariku ...
Saidatina Aisyah RA pernah berpesan,
"Sebaik-baik wanita adalah yang tidak memandang dan dipandang"
Jangan kau berasa bangga dengan kecantikanmu sehingga kau dikejar jutaan lelaki. Itu bukan kemuliaan bagimu.
Jika kau berasa bangga, kau menyamakan dirimu dengan pepasir di pantai, yang boleh dipijak dan dimiliki siapa saja.
Muliakanlah dirimu dengan taqwa, setanding mutiara Zabarjad, yang hanya mampu dimiliki penghuni syurga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar